Cahaya Perubahan, Muratara - Maraknya pemberitaan terkait adanya pemotongan atas penyaluran dana PIP Jalur Khusus Aspirasi Anggota DPR RI dari Partai PKS yang belakangan digemborkan terjadi di SDN Bumi Makmur Kecamatan Nibung akhirnya membuat Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Bumi Makmur, Basuni S.Pd angkat bicara mengungkap kebenarannya.
Kepada sejumlah awak media, pria yang akrab dipanggil Pak Bas tersebut mengungkapkan jika uang sebesar rp 50 ribu tersebut bukanlah pemotongan melainkan iuran atas kesepakatan seluruh wali murid penerima dana PIP Jalur Khusus tersebut yang nantinya akan digunakan untuk membeli moblair guna keperluan rapat antara dewan guru dan para wali murid. Hal ini mengingat saat ini, setiap kali rapat, sebagian wali murid terpaksa harus lesehan mengikuti rapat dikarenakan minimnya sapras moblair.
"Sedikit saya jelaskan, pada awal bulan April tepatnya hari Kamis tanggal 5 April 2024 lalu, diadakan pertemuan dengan wali murid penerima PIP tersebut. Pada saat rapat itu, sebagiani wali murid terpaksa duduk lesehan karena minimnya sarana yang kami miliki. Dari situlah muncul ide untuk iuran membeli kursi. Saat itu, semua wali murid menyetujui usul tersebut dan menyepakati untuk iuran sebesar rp 50 ribu, tidak ada yang menyampaikan jika keberatan. Tidak tahu jika dikemudian hari malah ada yang keberatan seperti ini," jelas Kepsek SDN Bumi Makmur, Basuni S.Pd, Sabtu (20/4).
Dijelaskan Basuni, dengan adanya masalah seperti ini, maka dirinya bersama dewan guru SDN Bumi Makmur telah melakukan rembuk dan sepakat akan kembali menyerahkan uang iuran tersebut kepada masing - masing penerima PIP jalur khusus dan membatalkan kesepakatan antara pihak sekolah dan wali murid untuk membeli kursi.
"Sejujurnya saya kecewa atas hal ini. Seharusnya, jika ada wali murid yang keberatan langsung saja disampaikan pada saat pertemuan tersebut. Sehingga tidak akan diambil langkah kesepakatan untuk mengumpulkan iuran untuk membeli kursi tersebut," tegas Basuni.
Ditambahkan Basuni, hingga saat ini, dana iuran yang telah terkumpul yaitu sebesar rp 6,5 juta. Dalam waktu dekat, uang iuran yang telah terkumpul di bendahara tersebut akan segera dikembalikan lagi kepada Wali murid.
"Ini akan menjadi pelajaran bagi saya dan dewan guru serta wali murid SDN Bumi Makmur. Kedepannya, saya berharap agar wali murid dapat lebih terbuka dalam menyampaikan saran dan pendapat saat dilakukan pertemuan atau rapat. Sehingga hal - hal seperti ini tidak terulang kembali," tegas Basuni. (Red)
Tulisan ini memiliki 0 komentar